Membuat Senapan Bambu (pletokan)

Tumbang Baraoi - Senapan Bambu adalah satu di antara banyak mainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak-anak Indonesia terutama jaman dulu. Permainan ini memiliki nama yang cukup beragam tergantung daerah masing-masing. Masyarakat Sunda menyebut permainan ini bebeletokan, sedangkan di Madura disebut tor cetoran, masyarakat Banjar menyebutnya tatimbakan, dan beberapa daerah lain menyebutnya pletokan.
Alat untuk membuat senapan bambu/pletokan
Seorang Anak Tampak Memegang Senapan Bambu
Di antara teman-temannya yang masih sibuk  membuat

Cara membuat senapan bambu atau pletokan relatif mudah hanya saja sebaiknya bagi anak-anak pembuatannya harus didampingi atau diawasi oleh orang dewasa karena biasanya perlu pisau atau cutter untuk meraut/menyerut bambu yang akan digunakan sebagai penolak atau penyodok. Penggunaan pisau yang kurang hati-hati bisa terluka apalagi kadang irisan bambu itu sendiri juga bisa melukai jari atau telapak tangan. 
Membuat mainan tradisional dari bambu
Terkadang mereka mengambil lebih dari satu bambu yang akan di jadikan laras
untuk mendapatkan hasil yang memuaskan

Alat dan Bahan untuk membuat senapan bambu/pletokan antara lain sebagai berikut ;

  1. Bambu berukuran kurang lebih 25-30 cm, dengan diameter lubang 1-1,5 cm untuk laras
  2. Bambu yang dipotong kurang lebih 10-15 cm dari buku untuk gagang atau pegangan penyodok/penolak peluru senapan
  3. Potongan bambu yang telah dibelah untuk penyodok atau penolak, ukurannya dengan bambu untuk laras
  4. Kertas dan air secukupnya atau biji-bijian 
  5. Pisau atau cutter, jika dirasa perlu gunakan hand glove atau sarung tangan agar aman saat memegang bambu yang sisinya tajam saat meraut.
Langkah-langkah membuat mainan senapan bambu ;
Cara membuat tor cetoran
Salah satu kunci keberhasilan senapan terletak dari keahlian meraut penyodok/penolak
  1. Ambil ruas bambu yang sudah disiapkan sebagai laras, untuk hasil terbaik pilih ruas bambu yang tebal, lurus dan panjang dan cukup tua.
  2. Jika belum, potong kedua ujungnya mendekati buku sehingga terbentuk sebuah ruas bambu yang berbentuk seperti laras
  3. Siapkan gagang penyodok, yaitu dari bambu yang sudah dipotong tetapi pada salah satu sisinya tidak berlubang (terhalang buku bambu), ukurannya disesuaikan agar enak dipegang saat dimainkan
  4. Ambil bambu lain yang sudah dibelah dan raut sedemikan rupa agar berbentuk silinder sehingga pas dengan ukuran laras. Tancapkan salah satu sisi pada gagang dan potong pada bagian ujung lainnya sehingga panjang penyodok ini lebih pendek sekitar 1,5-2 cm dari panjang laras.
  5. Jika sudah jadi, saatnya uji coba. Rendam kertas dalam air, dan ambil secukupnya lalu masukan kedalam laras sambil didorong menggunakan penyodok secara perlahan. Selanjutnya ambil lagi kertas yang telah direndam lalu masukan kedalam laras, kali ini coba dorong dengan kuat dan cepat penyodok hingga terdengar bunyi "pletok" dan peluru melesat keluar. 
  6. Langkah membuat senapan bambu
    Terampil : Karena sudah turun temurun, membuat mainan ini
    menjadi hal biasa bagi anak-anak
Cara bermain Senapan Bambu
Jika sudah berhasil dibuat, maka saatnya bermain. Senapan bambu biasanya dimainkan oleh beberapa orang, bisa beregu ataupun sendiri-sendiri seolah-olah terjadi peperangan. Umumnya permainan ini dimainkan oleh anak laki-laki usia 8-13 tahun namun tidak jarang anak perempuanpun ikut bermain. Permainan ini aman dimainkan asal jarak tembaknya tidak terlalu dekat, karena meski cuma senapan mainan jika ditembakan beberapa cm dari badan efeknya cukup sakit juga terlebih jika menggunakan peluru biji-bijian. 

Senapan Bambu adalah salah satu permainan tradisional yang juga memanfaatkan prinsip-prinsip fisika antara lain gaya dan tekanan.

Sayangnya permainan ini sudah mulai terlupakan, dan mulai tergantikan dengan mainan-mainan pabrik yang lebih praktis. Di lingkungan Taman Baca Baraoi, rata-rata anak usia sekolah dasar terampil membuat mainan ini. Bagi mereka senapan yang paling nyaring bunyinya dan paling jauh lontaran pelurunya adalah yang paling hebat. 

Bagaimana dengan kamu, pernahkah kamu membuatnya ? Apa nama permainan ini di daerah mu ?