Kehadiran "Taman Baca Baraoi" sebagai salah satu pusat pendidikan non-formal yang ada di Kecamatan Petak Malai Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah adalah salah satu bentuk dukungan dalam mewujudkan visi dan misi bupati Katingan yakni "Katingan Cerdas".
 |
| Ruangan Baru Taman Baca Baraoi |
Taman Baca Baraoi telah menjadi bagian dari masyarakat Desa Tumbang Baraoi selama hampir dua tahun. Pada awal pendiriannya (27 Agustus 2014), Taman Baca Baraoi hanya menggunakan tempat atau ruangan bekas bengkel sepeda motor.
 |
| Pengurus dan Relawan Taman Baca Baraoi di Ruang Baca Baru (Ruang Tamu Rumah Dinas Guru) |
Beberapa bulan berselang, dengan modal "nekat-nekatan" taman baca ini bisa berada di tempat yang sedikit lebih layak. Di tempat baru ini tidak hanya aman, tetapi juga nyaman bagi pengunjung taman baca. Dengan dukungan donatur, Taman Baca Baraoi bisa bertahan kurang lebih satu setengah tahun atau tiga kali perpanjangan kontrak di tempat baru ini dengan total biaya sekitar sembilan juta (3 juta per enam bulan).
Dengan mempertimbangan beberapa aspek antara lain keterbatasan dana untuk biaya kontrak akhirnya pada 22 Januari 2016 Taman Baca dipindahkan lagi. Kali ini ruang tamu rumah dinas Muhammad Jumani (Pendiri) Taman Baca Baraoi yang disulap menjadi ruang baca. Setidaknya untuk sementara biaya sewa tempat tidak perlu dikhawatirkan, dan dana yang ada bisa difokuskan untuk bidang lain misalnya pengadaan fasilitas penunjang yang belum tersedia atau penambahan pustaka.
Dengan mempertimbangan beberapa aspek antara lain keterbatasan dana untuk biaya kontrak akhirnya pada 22 Januari 2016 Taman Baca dipindahkan lagi. Kali ini ruang tamu rumah dinas Muhammad Jumani (Pendiri) Taman Baca Baraoi yang disulap menjadi ruang baca. Setidaknya untuk sementara biaya sewa tempat tidak perlu dikhawatirkan, dan dana yang ada bisa difokuskan untuk bidang lain misalnya pengadaan fasilitas penunjang yang belum tersedia atau penambahan pustaka.
Dalam perjalanannya, usaha-usaha guna meningkatkan kualitas pelayanan terhadap para pengunjung/pembaca masih terus diupayakan. Meski tidak mudah, dengan usaha keras dan dukungan dari berbagai pihak saat ini taman baca telah memiliki koleksi hampir seribu exemplar baik buku pelajaran, cerita, umum, majalah dan atlas.
Meski demikian masih banyak pustaka dan fasilitas penunjang yang dirasa perlu tetapi masih belum tersedia di taman baca. Kekurangan tersebut tentunya berimbas pada kualitas pelayanan dan harapan kedepan bisa sesegera mungkin di benahi.
