Tumbang Baraoi - Banyak fenomena langit yang menyajikan pemandangan indah salah satunya adalah awan pelangi (rainbow cloud) atau pelangi api (fire rainbow). Meski sama-sama disebut pelangi, awan pelangi berbeda dengan pelangi biasa. Pelangi biasa sering kita jumpai sesaat setelah hujan atau ketika matahari tidak lagi tertutup awan sedangkan tetes-tetes hujan masih belum benar-benar berhenti.
Awan Pelangi |
Pelangi yang biasa kita lihat terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air hujan yang jatuh. Kita dapat melihat pelangi ketika posisi matahari berada di belakang, sedangkan daerah yang masih terjadi hujan ada di depan. Jika area hujan ini cukup luas maka kita dapat melihat pelangi utuh yang melengkung setengah lingkaran.
Awan pelangi terbentuk karena ada kristal es kecil atau tetesan air di udara. Kristal es kecil atau tetesan air ini menyebabkan cahaya berdifraksi, menyebar sehingga menciptakan efek pelangi di awan. Awan pelangi umummnya terbentuk pada awan Cirrus di ketinggian paling tidak 20.000 kaki di udara, dengan jumlah kristal es yang mencukupi. Kristal akan membiaskan sinar matahari (seperti prisma) menjadi beberapa warna (seperti warna pelangi). Awan pelangi relatif jarang ditemui.
Di Tumbang Baraoi, Kecamatan Petak Malai Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah, awan ini pernah teramati dua kali sejak awal tahun 2014 hingga April 2017. Meski hanya tampak pada sebagian kecil awan, namun awan pelangi ini cukup menyita perhatian warga.