Manalih Lewu Tumbang Jala, Kuantitas untuk sebuah kualitas

Tumbang Jala - Pagi Minggu (17/3) yang cerah menjadi modal utama kami untuk melaksanakan agenda rutin "Manalih Lewu" kali ini. Bertolak dari dermaga Desa Tumbang Baraoi, sang motoris yang langsung diperankan oleh Muhammad Jumani bergerak membawa empat relawan dan sebuah box besar buku bacaan membelah hulu sungai samba menuju Desa Tumbang Jala menggunakan satu-satunya alkon (perahu mesin) yang kami punya. 
Kegiatan Taman baca baraoi 2019
Santai : Dua anak sedang membaca 
Manalih Lewu memang menjadi agenda pasti yang dilaksanakan setiap tahunnya. Hanya saja, karena kondisi alam, letak desa yang berjauhan dan akses yang masih sulit membuat pelaksanaanya dapat berubah dari jadwal karena harus menyesuaikan situasi dan kondisi. Misalnya saja untuk tahun lalu, kunjungan pertama Manalih Lewu adalah dusun Tumbang Papi  karena jaraknya yang paling dekat dengan Desa Tumbang Baraoi, namun untuk tahun ini justru Tumbang Jala.
tbm di katingan
Membaca

Namun demikian, setiap desa dan dusun yang berada di Kecamatan Petak Malai ditargetkan minimal mendapat kunjungan setahun sekali. Desa atau dusun yang jaraknya masih relatif dekat dapat mendapat jumlah kunjungan tambahan jika memungkinkan. Untuk menjaga semangat anak-anak yang ingin tetap membaca agar tidak kecewa biasanya setiap pelaksanaan Manalih Lewu juga bersamaan dengan penukaran koleksi "Kantong Buku". 
Bambo foundation
kompak membaca
Kantong Buku adalah perpanjangan tangan dari Taman Baca Baraoi. Jika di ibaratkan ia seperti sebuah perpustakaan mini, dengan koleksi buku yang memang sedikit tetapi selalu diupayakan untuk diperbaharui setiap kali  ada kunjungan ulang. Lokasi kantong buku adalah rumah salah satu warga desa setempat yang biasanya memiliki anak atau remaja dan bersedia untuk menjadi relawan Kantong Buku. Tugasnya adalah menjadi tenaga sukarela melayani masyarakat khususnya anak-anak yang ada di sana membaca dan meminjam buku. Hingga 2018, setidaknya ada 3 desa dan 1 dusun yang telah memiliki Kantong Buku binaan Taman Baca Baraoi, yakni Tumbang Papi, Batu Tukan, Tumbang Jala, dan Tumbang Tangoi. 
Menjadi relawan tbm baraoi
Kak Wilse  Relawan Manalih Lew Saat memberikan pengarahan
Tumbang Jala adalah salah satu desa dengan penduduk terbanyak di Kecamatan Petak Malai, bahkan salah satu kunjungan Manalih Lewu di tahun-tahun sebelumnya pernah tercatat dihadiri lebih dari 60-an anak-anak dan remaja. Sayangnya kedatangan kami kali ini sedikit kurang tepat. Rupanya di desa ini musim panen padi ladang yakni padi yang di tanam di lahan kering belumlah usai. Sebagian besar masyarakat tak terkecuali anak-anak mereka juga ikut ke ladang, menggarap ladang mereka atau sekedar mencari upah memanen padi. 

Hanya ada sekitar 20-an anak yang hadir pada kegiatan gelar buku Manalih Lewu kali ini. Meskipun demikian, tidak ada perlakuan berbeda antara meski kali ini jumlah mereka sedikit, semua tetap dilayani. Tetapi tentu saja kondisi ini membuat tim akan semakin bersemangat untuk menjadwalkan kunjungan ulang, terlebih kali ini kami juga belum sempat menukar koleksi Kantong Buku karena alasan serupa. Tunggu Kami dengan buku-buku baru yang akan terus membuka cakrawala pengetahuan di kesempatan berikutnya.