Gubernur Kalteng, Sumbang Alkon Baru Untuk Taman Baca Baraoi

www.tumbangbaraoi.com - Pengurus dan relawan Taman Baca Baraoi Yayasan Baraoi Mutiara Borneo (Bambo Fundation) kini bisa bernafas sedikit lebih lega. Sebelumnya salah satu subs pogram Yayasan Bambo yaitu "Manalih Lewu" terancam tidak bisa berjalan sebagaimana biasanya karena satu-satunya "alkon" yang merupakan transportasi utama kegiatan ini tidak lagi bisa digunakan lantaran sudah tua dan rusak berat.

H Sugianto Sabran bantu Bambo Foundatioan
Serah terima bantuan dana pembuatan alkon baru oleh Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran,
kepada Muhammad Jumani PerwakilanTaman Baca Baraoi (Bambo Foundation

Taman Baca Baraoi telah berdiri sejak tahun 2014 di Desa Tumbang Baraoi Kecamatan Petak Malai, Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah. Selain menyelenggarakan kegiatan baca dan pinjam buku sebagaimana layaknya TBM, Taman Baca Baraoi juga memiliki tiga program prioritas lainnya yaitu, Manalih Lewu, Kantong Buku dan Outdor Class. 

Kegiatan Manalih Lewu sebenarnya mirip perpustakaan keliling. Namun selain mengantarkan buku bacaan, dalam aktivitas ini juga diselipkan kegiatan edukatif lainnya seperti mendongeng, asah kreatifitas, dan kelas kilat.  Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberikan kesempatan dan akses pendidikan terutama berupa buku bacaan yang lebih luas sehingga buku-buku bacaan yang adadi tbm tidak hanya bisa diakses oleh masyarakat khususnya anak-anak di Desa Tumbang Baraoi, tetapi seluruh desa yang ada di Kecamatan Petak Malai. 

Sebetulnya aktivitas Manalih Lewu bisa melalui akses darat, namun karena jalan penghubung antar desa yang masih sulit untuk dilalui (terutama saat musim penghujan), serta biaya operasional yang relatif lebih tinggi maka akses yang lebih sering dipilih adalah melalui jalur sungai yaitu Hulu Sungai Samba dan Sungai Baraoi menggunakan alkon (perahu motor).

Malangnya, satu-satunya perahu motor (alkon) yang diperoleh secara swadaya pengurus dan hasil patungan secara online melalui media sosial awal 2018 lalu sudah tidak dapat digunakan. Pun dana operasional kegiatan yang masih mengandalkan patungan dari pengurus dan donatur telah seluruhnya dialokasikan untuk kegiatan Kemah Bakti Literasi 2019 lalu sehingga tidak memungkinkan untuk menyewa apalagi membuat alkon baru. Hal inilah membuat kegiatan Manalih Lewu sempat vakum beberapa bulan terakhir. 

Kegelisahan dan kesedihan pengurus dan relawan serta ratusan anak yang sudah menunggu kedatangan tim Manalih Lewu membawakan buku buku-buku bacaan ke desa-desa mereka akhirnya terobati setelah Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran menghadiahi alkon (perahu motor) baru untuk kegiatan operasional Taman Baca Baraoi, khususnya manalih lewu.

Penyerahan bantuan oleh orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai tersebut diterima langsung oleh Muhammad Jumani, Pendiri Taman Baca Baraoi Yayasan Baraoi Mutiara Borneo bertepatan dengan kegiatan tatap muka gubernur dengan guru dalam rangka Jambore Guru "Kalteng Berkah" Tahun 2020 Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah di Bumi Perkemahan Palangkaraya Kambariat Tuah Pahoe.

Jambore Guru Kalimantan Tengah
Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran
Pada Kegiatan Temu Tatap Muka  Guru Se Kalimantan Tengah

Hadir sebagai guru perwakilan SMAN 1 Petak Malai, Kabupaten Katingan, Jumani mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan beberapa permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan di Taman Baca Baraoi. Sebenarnya ada dua poin masalah yang ingin disampaikan yaitu Pembangunan Rumah Literasi dan transportasi untuk operasional kegiatan khususnya Manalih Lewu, namun karena waktu dan kesempatan yang terbatas diputuskan hanya menyampaikan perihal Kendaraan Operasional, karena menurutnya sifatnya urgen dan memang harus menjadi perioritas untuk memberikan akses bacaan  bagi anak-anak pedalaman. 

"Bapak Gubernur, Kami punya Taman Baca Baraoi yang sudah berdiri sejak 2014 lalu dan salah satu programnya adalah Manalih Lewu, kurang lebih seperti perpustakaan keliling, di Kecamatan Petak Malai. Tapi saat ini transportasi (alkon) rusak", terangnya singkat.

Seolah gerak refleks, curhatan tersebut langsung ditanggapi H. Sugianto Sabran dengan menanyakan nominal yang diperlukan untuk sebuah alkon dan jumlahnya kebutuhannya. 

"Baik, cuma satu kan, 6 juta ?. Akan saya bantu langsung dari dana pribadi saya. Ujarnya, diikuti gemuruh tepuk tangan  guru-guru yang hadir pada saat itu. 

Jumani bersyukur, apa yang disampaikannya dihadapan orang nomor satu di Kalimantan Tengah itu direspon dengan baik bahkan detik itu juga. Ia, berharap dukungan terhadap Taman Baca Baraoi dan Yayasan Baraoi Mutiara Borneo tidak hanya sekali ini saja tetapi berkelanjutan dan melibatkan seluruh elemen masyarakat serta instansi terkait sebab pendidikan tidak hanya tanggung jawab perorangan atau kelompok tetapi, tanggung jawab bersama.

Kini Ia bersama pengurus dan relawan akan memfokuskan pada impian yang hingga saat ini masih belum terwujud, yaitu Rumah Literasi. Untuk membangun gedung yang rencananya akan difungsikan untuk mendukung seluruh kegiatan literasi di Kecamatan Petak Malai, Taman Baca Baraoi telah menyiapkan lahan seluas 300m² sejak 2017 lalu namun hingga kini pembangunannya belum bisa terlaksana karena terkendala biaya. 

Ia berharap dengan adanya gedung ini nantinya, kegiatan literasi di Kecamatan Petak Malai akan lebih berkembang sehingga memberikan kontribusi yang lebih baik demi mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata, menuju "merdeka belajar".