Upaya untuk melakukan pengeboran titik sumber air baik memanfaatkan jasa lokal maupun luar daerah sudah beberapa kali dilakukan. Bahkan, upaya membuat sumur galian menggunakan escavator juga sudah pernah dilakukan, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan. Masalahnya bukan sulitnya menemukan mata air atau sumber air, hanya saja air yang didapatkan tidak layak untuk MCK karena berkarat.
Dua rumah yang beruntung berhasil menemukan mata air dengan cara bor konvensional masih bisa bernafas lega. Meskipun kualitasnya masih belum sempurna, airnya masih memungkinkan untuk mendukung aktivitas MCK beberapa rumah, hanya saja kedalamannya masih sangat dangkal yakni kurang dari 6 meter sehingga Ketika hujan airnya akan menjadi agak keruh, sedangkan saat kemarau panjang debit air menyusut dan tidak mengalir dengan lancar.
Karena alasan inilah beberapa rumah masih bergantung pada anak sungai yang berada tidak jauh dari komplek sekolah. Kendati masih tetap bergantung pada kondisi musim, setidaknya bisa memenuhi kebutuhan cuci dan kakus terutama saat penghujan dimana debit air melimpah.