www.tumbangbaraoi.com - Sore yang cerah di Desa Tumbang Baraoi, Kecamatan Petak Malai, Pedalaman Katingan, Kalimantan Tengah, belasan anak kembali berkumpul di depan Taman Baca Baraoi. Sesuai jadwal, kali ini selain adanya gelaran lapak baca mereka juga akan berlatih membaca nyaring atau biasa dikenal dengan istilah Read Aloud.
Adanya bantuan seribu buku dari Perpusnas Indonesia memberikan pilihan sumber bacaan menjadi lebih variatif. Terlebih tidak bisa dipungkiri kemampuan membaca anak-anak di pedalaman seperti ini memang tidak bisa dibandingkan dengan diperkotaan. Oleh karena itu buku bacaan dengan teks tidak terlalu panjang dan bahasa yang lebih sederhana lebih diminati termasuk untuk kegiatan membaca nyaring kali ini.
Selama ini Indonesia di cap sebagai negara yang kurang baik dari segi minat maupun kemampuan membaca. Kendati mungkin ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya namun sebagian masyarakat meyakini bahwa salah satu alasan rendahnya minat baca itu bukan karena faktor manusianya, tetapi karena minimnya fasilitas termasuk ketersediaan buku bacaan yang layak dan bermutu terutama di daerah pelosok.
Sebagai salah satu pegiat literasi di pedalaman, ini adalah catatan khusus bagi kami. Di daerah basis kami sendiri misalnya, sebelum berdirinya Taman Baca Baraoi anak-anak sekitar dapat dikatakan belum memiliki akses buku bacaan yang layak. Sekarang berkat adanya dukungan donatur, Perpustakaan Nasional, Balai Bahasa dan beberapa sukarelawan, anak-anak sekarang bisa mendapatkan kesempatan untuk meminjam dan membaca buku sepuasnya.
Kegiatan lapak baca dan membaca nyaring ini harapannya bisa menjadi salah satu upaya untuk mengeratkan anak-anak dengan dunia buku. Karena bagaimanapun sulit bagi anak untuk bisa mencintai buku dan menyenangi membaca jika bahkan buku bacaan saja jarang atau bahkan tidak pernah ia sentuh.
