Rumah Hanyut Diseret Banjir, Mari Ringankan Beban Guru ini !

www.tumbangbaraoi.com-Tidak dipungkiri, pemberitaan mengenai banjir di daerah hulu seperti Tumbang Hiran dan Tumbang Sanamang ini memang sering terlambat atau kurang diekspos. Banjir besar yang terjadi 2017 silam pun demikian, ada mungkin belasan rumah yang terseret air bah, dan entah berapa jumlah ternak, ladang dan kerugian lain yang ditanggung masyarakat terdampak. Biasanya berita yang tersiar cenderung ketika air sudah mencapai hilir padahal hampir seluruh desa disepanjang jalur Sungai Katingan dan Sungai Samba merasakan dampaknya.

Baru-baru ini video viral rumah hanyut terseret banjir di  Kecamatan Katingan Hulu yang diunggah oleh akun instagram Infokalteng mengundang ribuan simpati. Tidak hanya video, sederet foto yang diambil dan diunggah oleh warga terdampak banjir selain membuat iba sejatinya juga mengetuk rasa kemanusian kita. 

Namun yang lebih mengejutkan, video yang diambil 13 September 2020 di Desa Tumbang Sanamang itu dikonfirmasi sebagai rumah salah satu guru rekan kami yang pernah mengabdi di lokasi Taman Baca Baraoi, Desa Tumbang Baraoi, Kecamatan Petak Malai Kabupaten Katingan. Saat itu yang bersangkutan berstatus guru kontrak dan mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris di SMAN 1 Petak Malai sebelum akhirnya pindah tugas. 

Selain sedih, miris dan prihatin, musibah ini tentu saja semakin melecut kami untuk terus bergerak mendidik dan menanamkan karakter peduli khususnya peduli pada lingkungan melalui gerakan literasi,  mengingat beberapa tahun terakhir tidak hanya ketinggian air yang meningkat tetapi juga intensitas banjirnya.  

Sebagai kalangan bawah yang tidak memiliki kewenangan dan kekuatan untuk mengatur dan mengontrol kegiatan alih fungsi hutan skala besar kita hanya berharap pada pemerintah dan wakil rakyat yang telah dipilih melalui aspirasi-aspirasi. Kendati demikian, bukan berarti kita hanya duduk diam dan berpangku tangan. Ada banyak hal kecil yang dapat kita lakukan sesuai kapasitas dan kemampuan di antaranya mengedukasi masyarakat khususnya anak-anak dan remaja untuk lebih peduli terhadap lingkungan  diantaranya melalui praktik-praktik literasi dan gerakan bakti lingkungan. 

Ada hal yang lebih penting dari sekedar mengutuk atau mengumpat, hal kecil memang tidak akan terlihat jika dilakukan sendiri-sendiri. Tetapi dengan bersama-sama, bahkan sebutir pasir bisa menghampar membentuk pantai. Kita jadikan musibah kali ini sebagai momentum untuk meningkatkan solidaritas terhadap sesama dan kepudilan terhadap lingkungan. Salam literasi.

Sebagai bentuk solidaritas, dan untuk meringankan beban guru sekaligus sahabat, kami memohon bantuan sukarela yang dapat disalurkan melalui rek BANK KALTENG satgas PGRI Peduli 105 0202 15290 1.

Terimakasih atas bantuannya, mari sama-sama berdoa agar bencana ini cepat berlalu dan tidak ada korban jiwa karena informasi yang dihimpun dari warga di hulu Sungai Katingan dan Sungai Samba intensitas hujan masih tinggi, dan masih sangat berpotensi banjir susulan khususnya bagi warga yang bermukim disekitar bantaran sungai tersebut.